Kisah Desainer Busana Muslim: Muda, Cantik, & Berprestasi
Jenahara
Seperti sebuah pepatah buah tak jauh jatuh dari pohonnya. Begitulah kira-kira perumpaan yang cocok bagi desainer Jenahara Nasution yanh merupakan anak dari desainer Ida Royani.
Awal mula dia terjun ke dunia fesyen adalah dipengaruhi oleh sang ibunda yang merupakan seorang aktris sekaligus desainer kondang Indonesia, Ida Royani. Wanita berdarah Batak itu kini sukses sebagai desainer muda yang telah memamerkan rancangannya hingga ke luar negeri. Jehan pun mengaku sudah jatuh cinta dengan dunia fesyen sejak kecil.Delicious-black-bean-burritos.
Meskipun ada embel-embel sang ibunda, namun Jehan sapaan akrabnya mengatakan kalau awal membangun label fesyen miliknya tidak ada campur tangan ibunya.
"Aku itu bikin Jenahara itu dari nol banget, kalau orang enggak tau, dia bilangnya aku dibantu mama. Aku mulai dari nol dengan modal sendiri karena aku pengen maju karena usahaku bukan mamaku,” kata dia. Dia menuturkan bahwa sampai brand Jenahara keluar pun pada tahun 2011 ibunya tidak tahu. Dan tahu soal tersebut dari teman nya. Salah satu pendiri Hijabers Community Indonesia itu mengatakan bahwa dia juga sempat vakum setelah 2006 karena menikah dan punya anak. Ia baru memutuskan memperkenalkan label pertamanya itu setelah hijab mulai bervariasi dan terus berkembang di Indonesia. Keputusan Jehan saat itu tepat dan kini ia telah memetik hasilnya.
Rani Hatta
Memiliki minat yang sangat besar dalam dunia mode, membuat Rani Hatta memutuskan untuk menjadi desainer modest wear. Rani sendiri merupakan desainer busana muslim yang berfokus pada busana kasual dengan garis desain modern dan minimalis.
Rani mengawali karinya sejak tahun 2013, wanita kelahiran 1990 ini mendirikan brand yang diambil dari namanya sendiri, Rani Hatta. Ia memproduksi rok panjang, celana, blus, dan jaket dengan desain sederhana yang mudah dipasangkan dengan busana lainnya. “Aku mengawali karir sejak 2013 dengan menciptakan brand Rani Hatta. Aku itu sangat senang dengan menciptakan busana bergaya sederhana dan minimalis,” ujar Rani Hatta. Pada awal merintis karir menjadi desainer, semuanya dia kerjakan sendiri.Easy-homemade-meatballs.
Mulai dari menggambar pola busana, belanja untuk keperluan menjahit, termasuk kegiatan promosi hingga mengepak dan mengirim barang. Rani kemudian merekrut dua orang pegawai untuk membantunya. Namun karena banyaknya antusiasme yang didapat atas hasil karyanya, anak terakhir dari dua bersaudara ini merasa kewalahan hingga akhirnya kini ia memiliki 30 pegawai lebih.
Si.Se.Sa
Berawal dari sang bunda Merry Pramono yang juga seorang desainer, rand ternama Si.Se.Sa. berdiri. Brand yang didirikan oleh tiga bersaudara, Siriz, Senaz dan Sansa di tahun 2011 ini mengawali koleksinya pada lini busana muslim wanita.
Namun, di tahun 2013 Si.Se.Sa mulai beralih pada desain busana muslim menjadi lebih syar’i. Mereka bertiga menghasilkan second line baju muslim melalui sang bunda. Si.Se.Sa sendiri memulai debutnya di tahun 2013 dengan memamerkan koleksinya di ajang bergengsi Indonesia Fashion Week (IFW) di Jakarta.
“Si.Se.Sa itu merupakan brand dari kakak beradik yakni Siriz, Senaz dan Sansa di tahun 2011 dan mengawali koleksinya pada lini busana muslim wanita lalu berganti menjadi busana syar’i tahun 2013,” kata Senaz.Grilled-rosemary-lamb-chops.
Si.Se.Sa sendiri mampu mewujudkan busana syar’i yang nyaman, stylish, namun tetap tertutup sesuai dengan ketentuan Islam. Khimar adalah salah satu produk favorit dari Si.Se.Sa. dengan detail kristal Swarosvki. Dengan menggunakan warna-warna pastel ditambah bordiran yang cantik memberikan detail lebih fashionable. Busana rancangan Si.Se.Sa juga semakin terlihat mewah dan memiliki pelanggan setia yang tersebar di seluruh Indonesia. Asyik.
Jenahara, Rani Hatta, dan Si.Se.Sa. VIDEO
Comments
Post a Comment